Minggu, 12 Juni 2011

diamku untuk nya

kekacauan ini slalu tak beraturan,dan aku terlihat kejam,mungkin tak seharusnya aku keluar dari persembunyian pngapku dan biarkan aku diam menunggu mati,kejamkah aku yang hadir dalam pagar ayu mreka atau kjamkah mreka yang meluluh lantahkan pagar ayuku,tuhan katakan padaku harus bagaimanakah tbuh kcil ni mrangkak,krinduanku bgtu membuncah,rasaku masih setia tapi aku tak ingin mrusak tunas tunas yang mreka bina dalam ikatan pnuh cinta,aku serba salah,aku susah dan smakin berdarah,mungkin lbih baik aku mundur teratur mnyimpan tiap goresan dalam bingkai khidupan yang mulai kabur,aku tak ingin banyak hati yang terluka,ckup aku ibuku dan mungkin mrtuaku yang berlalu,aku akan pergi dalam ksendirianku dalam pengharapanku meski brujung kaku,ya tak seharusnya aku datang saat bunga d taman hati mreka bermekaran,tak seharusnya aku hadir saat mreka mlukis warna dalam kanvas khidupan mreka,aku mungkin egois mnyebar kegalauan dalam dalam kumbangku yang mulai berlalu,seharusnya aku diam mnyembunyikan patahan patahan hati dan ckup mngukir puisi krinduan d atas sayapku yang retak meski takterbaca,tuhan matikan aku agar aku pergi saja dari khidupan mreka dan ckup aku titipkan ibuku padamu sbagaimana kau titipkan aku pada ibuku,sungguh aku hanya kupu kupu yang tau btapa sakitnya saat sayapku tak lagi mngepak dan aku tak ingin dia yang indah sama sepertiku yang tak mngepak,biarkan ia mngepak bersama kumbangku dan biarkan aku mnatapnya dari persembunyianku,aku mncintai kumbangku dan aku tak ingin mlihatnya galau,andai ia tanya apa pintaku aku hanya ingin dia ajari aku tegak seperti dia,ajari aku membuka pintu hatiku yang terkunci sbagaimana ia dngan mudah mampu membuka pintu hatinya untuk sl;ainku,ajari aku tersenyum skali saja untuk ibuku yang tersayat pilu,aku diam dalam rasaku yang sempurna dalam cinta yang menggelora dan krinduan yang tak tertahan,aku rindu sapaan jeng itu memanjakan tlingaku,aku rindu smuanya dalam diam yang menyakitkan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar